Jakarta | economicnews.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut PT Pertamina (Persero) lamban membangun kilang minyak baru. Pernyataan menohok itu disampikan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.
“Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin atau enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertaminanya males-malesan aja,” kata Purbaya, dikutip Rabu (1/10/2025).
Purbaya mengungkapkan, pemerintah pernah menawarkan skema kerja sama dengan investor asing, termasuk dari Tiongkok, untuk mempercepat pembangunan kilang. Dalam skema itu, Pertamina hanya perlu membeli produk selama 30 tahun, dan setelahnya fasilitas kilang akan diserahkan secara cuma-cuma. Namun, tawaran itu ditolak Pertamina.
“Mereka bilang, kami keberatan dengan usul tersebut karena sudah over capacity. Saya kaget, over capacity apa, kami sudah berencana bangun 7 kilang baru, satu pun enggak jadi kan. Mereka bilang, ke depan akan jadi, sampai sekarang jadi, yang ada malah beberapa dibakar kan,” ujar Purbaya.
Ia menegaskan, lemahnya pembangunan kilang minyak membuat pemerintah harus terus menanggung beban subsidi energi yang semakin besar. Menurutnya, jika kilang baru dapat direalisasikan, subsidi energi bisa ditekan karena efisiensi distribusi dan pasokan meningkat.
Purbaya juga meminta DPR turut mengawasi Pertamina agar lebih serius merealisasikan pembangunan kilang.
“Jadi tolong dari parlemen juga mengontrol Pertamina untuk hal tersebut, jadi kita kerja sama, tujuan kita sama, mengurangi subsidi dan membuat subsidi yang ada pun lebih murah dan tepat sasaran,” kata Purbaya.