Jakarta | economicnews.id – Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menerima kunjungan resmi delegasi Swiss yang dipimpin oleh Federal Councillor of the Swiss Confederation and Head of the Federal Department of Economic Affairs, Education and Research (EAER) Guy Parmelin, di Kantor Bappenas, Rabu (1/10) malam.
Pertemuan tersebut membahas kerja sama bilateral yang telah terjalin lama dan produktif antara Indonesia dan Swiss, khususnya di bidang kerja sama ekonomi dan pembangunan.
Sejak 1971, kolaborasi ini semakin diperkuat melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang ditandatangani pada 2018, dan menegaskan kepercayaan serta persahabatan antara kedua negara.
“Bagi Indonesia, Swiss lebih dari sekadar mitra, Swiss adalah sahabat yang terpercaya. Sekarang adalah waktunya bagi kita untuk maju bersama dan mewujudkan ide-ide menjadi tindakan nyata,” ujar Menteri Rachmat Pambudy dalam sambutannya.
Kunjungan ini turut menandai peluncuran secara resmi atas the Economic Cooperation and Development Programme 2025-2028. Program ini merupakan inisiatif bersama yang bertujuan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia serta mendukung implementasi perjanjian perdagangan bebas.
Melalui program ini, Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) berkolaborasi untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Peluncuran program pengembangan ekonomi 2025–2028 ini jadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama antara Swiss dan Indonesia. Program ini mencerminkan nilai-nilai yang kami pegang bersama serta komitmen kami untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Bersama para mitra di Indonesia, kami ingin mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif, memperkuat rantai nilai yang berkelanjutan, membuka peluang bagi masyarakat muda, dan merancang solusi pembangunan kota yang menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat,” ujar Guy Parmelin.
Program ini memprioritaskan kebijakan dan kerangka kerja yang mendorong kesejahteraan, pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif dan inklusif, serta pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan perkotaan yang tangguh.
Cooperation Programme dengan SECO ini berfokus pada tiga prioritas: kebijakan ekonomi yang lebih kuat untuk kesejahteraan, sumber daya manusia yang inklusif dan kompetitif, dan infrastruktur berkelanjutan dengan kota yang tangguh.
“Ke depan, kami berharap dengan hubungan yang sudah dibangun Indonesia dan Swiss dapat menjadi model kerja sama. Model yang dapat menginspirasi dan diadaptasi oleh negara lain, dan menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat membawa manfaat ekonomi dan sosial secara bersamaan,” ujar Menteri Rachmat Pambudy.
Kementerian PPN/Bappenas dan SECO menegaskan kembali komitmennya untuk memperdalam kerja sama pembangunan Indonesia–Swiss dan memastikan bahwa Program ini menghasilkan capaian nyata dan terukur, mendorong pertumbuhan inklusif, dan berkontribusi pada kemakmuran berkelanjutan.
“Program ini bukan hanya kelanjutan, melainkan batu loncatan untuk masa depan. Ini waktu yang tepat, karena tahun depan kita akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Swiss. Semoga program ini menandai awal dari kemitraan yang lebih dalam untuk tahun-tahun mendatang,” pungkas Menteri Rachmat Pambudy