Jakarta | economicnews.id – Kementerian PPN/Bappenas bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen memperkuat peran historis perencanaan pembangunan nasional sebagai memori kolektif bangsa melalui peluncuran Coffee Table Book, yang terdiri atas Buku Merancang Indonesia: Jejak Perencanaan Nasional 1947-1969, sebagai simbol penguatan pemanfaatan arsip dengan perencanaan pembangunan yang visioner, serta Buku Koperasi Indonesia: Usaha Rakyat Membangun Negeri.
“Sejarah berulang kembali, jika kita tidak memiliki catatan maka kita tidak akan tahu ke mana kita harus melangkah. Dengan adanya arsip, kita mengetahui ke mana arah yang dituju dan tidak perlu melakukan apa yang dinamakan reinventing the wheel,” jelas Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam Agenda Jejak Pendiri Bangsa 1947-1969: Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data dengan pilar Koperasi Sebagai Sokoguru Perekonomian Nasional di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (25/11).
Perencanaan pembangunan nasional telah dimulai sejak Indonesia merdeka, mulai dari blue print pembangunan yang fundamental seperti Dasar Pokok Perencanaan Ekonomi Indonesia 1947, kemudian GBHN 1956-1960, Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB), serta Program Pembangunan Nasional (Propenas), yang menjadi tonggak lahirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Dari dokumen-dokumen warisan monumental ini, Kementerian PPN/Bappenas menerima piagam penghargaan ANRI pada Penetapan Arsip Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan PPNSB sebagai Memori Kolektif Bangsa. Aset intelektual yang tersimpan dan dilestarikan di Kementerian PPN/Bappenas dinilai oleh Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa sebagai arsip yang memiliki signifikansi sejarah tinggi bagi peradaban Indonesia.
Arsip bukan sekadar catatan administrasi melainkan memori kolektif bangsa sebagai penyimpan yang diwariskan dari generasi.
“Kegiatan hari ini dirancang untuk merancang dan menghubungkan kembali perjalanan perencanaan nasional sejak masa awal kemerdekaan dengan sistem perencanaan modern yang saat ini kita kembangkan melalui penguatan inovasi, penguatan data, penguatan aktor-aktor ekonomi rakyat, yang akan berkontribusi untuk pembangunan, khususnya melalui salah satu pilar yang saat ini juga menjadi salah satu program pemerintah yaitu pengembangan koperasi,” jelas Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Teni Widuriyanti.
Dalam kesempatan ini, Menteri Rachmat Pambudy juga meresmikan pembukaan Peta Jalan Pembangunan Pertama Republik Indonesia 1960-1969 sebagai bentuk perwujudan perumusan pembangunan berbasis satu data yang akurat. Kementerian PPN/Bappenas berkomitmen penuh untuk memadukan warisan nilai historis dengan inovasi digital, sehingga menghasilkan perencanaan pembangunan yang menyentuh akar persoalan dan membawa manfaat nyata bagi rakyat.
“Dengan Satu Data Indonesia sebagai fondasi perencanaan, dengan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat, dan dengan sinergi lintas kelembagaan seperti hari ini, kita melanjutkan cita-cita besar para pendiri bangsa dengan perangkat yang jauh lebih kuat,” pungkas Menteri Rachmat Pambudy.


